...Para ilmuwan telah berhasil menciptakan telur tikus dari sel punca
dan menggunakannya untuk membuat bayi tikus yang sehat. Teknik ini akan
membantu mereka dalam mempelajari bagaimana telur mengalami perkembangan
dan juga menawarkan potensi untuk menciptakan telur bagi wanita yang
tidak subur.
Mitinori Saito dari Universitas Kyoto memimpin tim
riset yang memanfaatkan sel punca dari tikus dan secara genetik
merekayasanya menjadi sel perintis telur. Saat sel-sel ini dicampur
dengan sel-sel tubuh yang sesuai dari tikus betina untuk membuat
“pembentukan ulang indung telur” dan menanamkannya pada tikus, mereka
mengembangkannya menjadi telur dewasa. Telur-telur ini kemudian berhasil
difertilisasi di dalam laboratorium dengan menggunakan IVF dan
menghasilkan bayi-bayi tikus yang sehat dan subur.
Hasil studi ini dideskripsikan dalam jurnal Science.
Sebelumnya, pada tahun 2003, para ilmuwan di Universitas Pennsylvania
juga pernah mentransformasi sel punca tikus menjadi telur, namun tidak
mengunakannya untuk menciptakan bayi tikus.
“Sistem kami ini berfungsi sebagai landasan yang kuat untuk menyelidiki dan selanjutnya membentuk kembali pembangunan germline betina secara in vitro, tidak hanya pada tikus, tetapi juga pada mamalia lain, termasuk manusia,” tulis para peneliti dalam jurnal Science.
Saitou
menggunakan dua jenis sel punca dalam pekerjaannya ini: sel punca
embrionik, yang ditemukan pada tahap awal embrio dan dapat berubah
menjadi segala jenis jaringan dalam tubuh; serta sel punca pluripotent,
yang dibuat dengan mengambil sebuah sel dari hewan dewasa (seperti sel
kulit) dan memprogramnya ulang ke dalam keadaan yang serupa dengan sel
punca embrionik.
Proporsi yang dijalankan untuk menciptakan
keturunan yang sehat, relatif rendah – lima ekor anak tikus lahir dari
127 embrio (3,9%) dalam kasus sel punca, berbanding 13 ekor bayi dari 75
embrio (17,3%) dalam salah satu kontrol, yang dimulai dengan sel
reproduksi normal tikus.
Penelitian terbaru Saitou ini memperluas
hasil kerja sebelumnya tahun lalu, saat ia memimpin tim ilmuwan untuk
menciptakan sperma dari sel punca tikus dan menggunakannya untuk membuat
keturunan sehat dan subur lewat IVF.
Dr. Allan Pacey, seorang
ahli kesuburan di Universitas Sheffield dan ketua British Fertility
Society, mengatakan: “Ini merupakan bagian yang sangat teknis dari
pekerjaan yang mendorong lebih jauh ilmu pengetahuan tentang bagaimana
telur dihasilkan dan bagaimana kita mungkin suatu saat dapat secara
rutin menstimulasi produksi telur-telur baru bagi wanita yang tidak
subur.
“Apa yang luar biasa tentang pekerjaan ini adalah kenyataan
bahwa, meskipun proses tersebut masih cukup efisien, keturunannya
muncul sehat dan dengan sendirinya menjadi subur saat dewasa. Ini
merupakan langkah besar ke depan, tapi saya akan mendesak kehati-hatian
mengingat ini adalah studi laboratorium dan kita masih cukup jauh dari
uji klinis untuk diterapkan pada manusia.”
Dalam jangka
pendek, menjadi mampu menciptakan telur di laboratorium dari sel punca
bisa membantu para ilmuwan untuk lebih memahami ketidaksuburan pada
wanita dengan wawasan tentang usia telur dan bagaimana telur terkadang
mengalami perkembangan yang salah.
Robert Norman, seorang profesor
reproduksi dari Universitas Adelaide, mengatakan bahwa penelitian ini
suatu saat akan memungkinkan para wanita tidak subur untuk memiliki anak
kandung secara genetis, tapi hal itu masih butuh waktu yang sangat
lama. “Perhatian utama masih perlu ditangani, termasuk kesehatan jangka
panjang pada keturunannya,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar